LRT Cibubur Cawang tanpa masinis

Jakarta – Pembangunan kereta light rapid transit (LRT) kini sudah mencapai 59,03%. Nantinya, LRT Jabodebek ini akan menjadi moda transportasi yang akan digunakan oleh masyarakat urban dan sub urban di Jakarta.
Nantinya, LRT akan menjadi kereta tanpa masinis pertama di Ibukota. Jadi, LRT akan dilengkapi dengan teknologi automatic train protection (ATP).
Dari laman resmi lrtjabodebek.com, teknologi ATP ini adalah sistem yang digunakan pada persinyalan kereta untuk melakukan relay terhadap informasi sinyal.
“Sehingga kecepatan kereta secara otomatis dapat diturunkan atau bahkan dapat diberhentikan jika batas kecepatan kereta mendekati sinyal STOP atau terlalu tinggi,” tulis keterangan tersebut, dikutip Sabtu (6/4/2019).
Kemudian disebutkan, umumnya ATP mampu mendeteksi sinyal kereta yang berhenti dilanggar, maka secara otomatis kereta akan dihentikan.
Sistem tanpa masinis ini memiliki otomatisasi yang terhubung melalui konektivitas antara perangkat ruang kemudi di lokomotif dan track balise atau sensor pergerakan kereta di lintasan.
Jadi adanya teknologi ATP ini adapat meminimalkan pelanggaran sinyal yang mungkin terjadi akibat adanya kelalaian bisnis. Selain ATP, LRT Jabodebek ini akan menggunakan moving block-CBTC pada sistem persinyalan keretanya.
Diketahui, kereta LRT rute Cibubur-Cawang rencana akan diuji coba mulai Juli 2019 mendatang. Nantinya, kereta pabrikan INKA ini akan berjalan tanpa masinis mengusung sistem pengoperasian driverless.
Dengan sistem tersebut nantinya kereta yang digunakan LRT Jabodebek akan diatur perjalanannya secara otomatis. Mulai dari pergerakannya, kecepatannya, hingga waktu berhentinya.
Untuk buka tutup pintu saat berhenti di setiap stasiun, LRT akan dibuka lewat petugas tiap stasiun yang bertugas di ruang kontrol. Nantinya, kereta ini pun didesain bisa melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam.
Rencananya kereta itu dirancang memiliki kapasitas maksimal ditumpangi 1308 orang penumpang. Namun, normalnya LRT akan membawa 740 orang penumpang sekali jalan.
Nantinya, penumpang akan disediakan bangku yang bisa ditempati 174 orang. Lalu, 566 orang bisa berdiri bila tidak kebagian tempat.Jakarta – Pembangunan kereta light rapid transit (LRT) kini sudah mencapai 59,03%. Nantinya, LRT Jabodebek ini akan menjadi moda transportasi yang akan digunakan oleh masyarakat urban dan sub urban di Jakarta.

Nantinya, LRT akan menjadi kereta tanpa masinis pertama di Ibukota. Jadi, LRT akan dilengkapi dengan teknologi automatic train protection (ATP).

Dari laman resmi lrtjabodebek.com, teknologi ATP ini adalah sistem yang digunakan pada persinyalan kereta untuk melakukan relay terhadap informasi sinyal.

“Sehingga kecepatan kereta secara otomatis dapat diturunkan atau bahkan dapat diberhentikan jika batas kecepatan kereta mendekati sinyal STOP atau terlalu tinggi,” tulis keterangan tersebut, dikutip Sabtu (6/4/2019).

Kemudian disebutkan, umumnya ATP mampu mendeteksi sinyal kereta yang berhenti dilanggar, maka secara otomatis kereta akan dihentikan.

Sistem tanpa masinis ini memiliki otomatisasi yang terhubung melalui konektivitas antara perangkat ruang kemudi di lokomotif dan track balise atau sensor pergerakan kereta di lintasan.

Jadi adanya teknologi ATP ini adapat meminimalkan pelanggaran sinyal yang mungkin terjadi akibat adanya kelalaian bisnis. Selain ATP, LRT Jabodebek ini akan menggunakan moving block-CBTC pada sistem persinyalan keretanya.

Diketahui, kereta LRT rute Cibubur-Cawang rencana akan diuji coba mulai Juli 2019 mendatang. Nantinya, kereta pabrikan INKA ini akan berjalan tanpa masinis mengusung sistem pengoperasian driverless.

Dengan sistem tersebut nantinya kereta yang digunakan LRT Jabodebek akan diatur perjalanannya secara otomatis. Mulai dari pergerakannya, kecepatannya, hingga waktu berhentinya.

Untuk buka tutup pintu saat berhenti di setiap stasiun, LRT akan dibuka lewat petugas tiap stasiun yang bertugas di ruang kontrol. Nantinya, kereta ini pun didesain bisa melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam.

Rencananya kereta itu dirancang memiliki kapasitas maksimal ditumpangi 1308 orang penumpang. Namun, normalnya LRT akan membawa 740 orang penumpang sekali jalan.

Nantinya, penumpang akan disediakan bangku yang bisa ditempati 174 orang. Lalu, 566 orang bisa berdiri bila tidak kebagian tempat.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *